Friday 14 November 2014

Makalah Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN


A.                 Latar Belakang Masalah

Masalah jiwa manusia memang butuh keunikan,sehingga mengundang banyak hli untuk menyelidikinya. Meskipun demikian, tetap saja penyelidikansistematis yang dilakukan hingga kini asih belum mampu menjawab pertanyaan tersebut diatas. Karena itu, banyak ahli yang mengatakan bahwa jiwa itu adalah suatu misteri, bersifat rahasia (abstrak). Namun, hal itu tidak menutup kemungkinan bagi usaha perenungan dalam penelitian untuk sedikit demi sedikit membuka rahasia jiwa manusia (psikologi). Psikologi pendidikan adalah studi yang sistematis terhadap proses dan factor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan. Sedangkan, pendidikan adalah proses pertumbuhan yang berlangsung melalui tindakan-tindakan belajar. Dari batasan diatas terlihat adanya kaitan yang sangat kuat antara psikologi pendidikan dengan tindakan belajar. Karena itu, tidak mengherankan apabila beberapa ahli psikologi pendidikan menyebutkan bahwa lapangan utama studi psikologi pendidikan adalah soal belajar. Dengan kata lain, psikologi pendidikan memusatkan perhatian pada persoalan-persoalan yang berkenaan dengan proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan tindakan belajar.

B.                 Rumusan Masalah

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah:
1.                  Apa pengertian psikologi, pendidikan dan psikologi pendidikan
2.                  Apa peranan pendidikan bagi manusia
3.                  Apa saja ruang lingkup psikologi pendidikan
4.                  Bagaimana kedudukan psikologi pendidikan dalam proses pendidikan

C.                 Tujuan

Dari rumusan masalah diatas dapat ditarik tujuan pembahasan yaitu:
1.                  Mengetahui pengertian psikologi, pendidikan dan psikologi pendidikan
2.                  Mengetahui peranan pendidikan bagi manusia
3.                  Mengetahui ruang lingkup psikologi pendidikan
4.                  Mengetahui kedudukan psikologi pendidikan dalam proses pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN


A.                 Pengertian

Psikologi berasal dari kata Yunani “psyche” yang artinya jiwa dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi, secara etimologi (menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya, atau disebut dengan ilmu jiwa. Berbicara tentang jiwa, terlebih dahulu kita harus dapat membedakan antara nyawa dengan jiwa. Nyawa adalah daya jasmaniah yang adanya tergantung pada hidup jasmani dan menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang ditimbulkan oleh proses belajar. Misalnya: insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati, maka mati pulalah nyawanya. Sedang jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi (personal behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, social dan lingkungan. Proses belajar ialah proses untuk meningkatkan kepribadian (personality) dengan jalan berusaha mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru dan kecakapan baru, sehingga ia dapat berbuat yang lebih sukses dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi dalam hidup. Jadi jiwa mengandung pengertian pengertian, nilai-nilai kebudayaan dan kecakapan-kecakapan.
Pendidikan dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan me- sehingga menjadi “mendidik”, artinya memelihara dan memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi akhlak dan kecerdasan pikiran. Selanjutnya “pendidikan” menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajarandan pelatihan.
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana cara mengetahui atau memahami karakteristik perilaku individu dalam berinteraksi dalam lingkungannya. Dengan kata lain psikologi merupakan ilmu yang mempelajari manivestasi manusia (jiwa).
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang ideal. Dengan kata lain pendidikan merupakan suatu pembimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak (yang dianggap belum dewasa) untuk mencapai tingkat kedewasaan. Makna kedewasaan sebagai tujuan pndidikan itu berisi:
1.                  Peningkatan kesadaran pemahaman terhadap diri sendiri dan lingkungannya.
2.                  Pengembangan kemampuan dan kualitas diri sebagai insan pribadi, insan sosial dan insan Tuhan.
3.                  Peningkatan kemampuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah dalam kehidupannya.
Pendidikan jauh lebih luas dari pengertian pengajaran. Proses pendidikan bukan hanya sebagai pengalihan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik (transfers of knowledge and skills) tetapi juga pengalihan nilai-nilai social dan budaya (transmission of social and culture values and norms). Dalam Undang-Udang system pendidikan nasional no. 2 tahun 1989, pasal 1 dikemukakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang”.
Psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan. Sedangkan, menurut ensiklopedia Amerika, pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang lebih berprinsip dalam psoses pengajaran yang terlibat dengan penemuan-penemuan dan menerapkan prinsip-prinsip dan cara untuk meningkatkan efisiensi di dalam pendidikan. Psikologi pendidikan merupakan cabang psikologi yang khusus diaplikasikan dalam bidang pendidikan, yaitu mempelajari perilaku individu dalam situasi pendidikan. Psikologi pendidikan memberikan konstribusi  penting dalam memecahkan masalah  yang dihadapi oleh pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan adalah cabang dari psikologi yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

B.                 Peranan Pendidikan bagi Manusia

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, karena pendidikan yang telah membentuk manusia tersebut secara individu, komunitas, bahkan sebagai bangsa dan Negara. Melalui usaha pendidikan, diasumsikan bahwa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai-nilai kehidupan yang dianut individu akan lebih tepat dan lebih baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku didalam lingkungannya. Ini berarti bahwa pendidikan hendaknya melalui proses normative (berdasarkan aturan dan tata cara) dan humanisasi (memperhatikan sifat-sifat manusia secara kodrati sehingga kita memiliki kesimpulan bahwa yang kita didik adalah manusia dengan segala karakteristiknya berbeda dengan makhluk lainnya). Manusia merupakan animal educable (makhluk yang dapat dididik), animal educandum (makhluk yang harus dididik), dan animal educandus (makhluk yang harus mendidik).

C.                 Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Pada dasarnya ilmu psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti dan membahas selruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu, meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru), dan tingkah laku belajar mengajar (oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi). Inti persoalan psiologis dalam psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru, terletak pada siswa. Pendidikan pada hakikatnya adalah pelayanan yang khusus diperuntukkan bagi siswa. Karena itu, ruang lingkup pokok bahasan psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, juga berbagai aspek psikologis para siswa khususnya ketika mereka terlibat dalam proses belajar dan dalam proses belajar mengajar.
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macam, yaitu:
1.                  Pokok bahasan mengenai “belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa dan lain sebagainya.
2.                  Pokok bahasan mengenai “proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3.                  Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar siswa.
Sedangkan Samuel Smith mengemukakan pendapatnya mengenai pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan terbagi 16 macam, yaitu:
1.                  Pengetahuan tentang psikologi pendidikan (the science of educational psychology)
2.                  Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir (heredity)
3.                  Lingkungan yang bersifat fisik (Physical structure)
4.                  Perkembangan siswa (growth)
5.                  Proses-proses tingkah laku (behavior process)
6.                  Hakikat dan ruang lingkup belajar (natural and scope of learning)
7.                  Factor-faktor yang mempengaruhi belajar (factors that condition learning)
8.                  Hukum-hukum dan teori-teori belajar (laws and theoris of learning)
9.                  Pengukuran yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan-batasan pengukuran/evaluasi (measurement: basic principles and definitions)
10.              Transfer belajar, meliputi mata pelajaran (transfer of learning subject matters)
11.              Sudut-sudut pandang praktis mengenai pengukuran (practical aspects of measurement)
12.              Ilmu statistik dasar (element of statistics)
13.              Kesehatan rohani (mental hygiene)
14.              Pendidikan membentuk watak (characters educations)
15.              Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah menengah (psycology of secondary school subjects)
16.              Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar (psychology of elementary school subjects)
Keenam belas pokok bahasan diatas, konon telah dikupas oleh hamper semua ahli yang telah diselidiki Smith, walaupun porsi (jumlah bagian/jatah) yang diberikan dalam pengupasan tersebut tidak sama. Karena psikologi pendidikan merupakan ilmu yang memusatkan dirinya pada penemuan dan penerapan prinsip-prinsip dan teknik-teknik psikologi kedalam pendidikan, maka ruang lingkup psikologi pendidikan mencakuptopik-topik psikologi yang erat hubungannya dengan pendidikan.
Dari rangkaian pokok-pokok pembahasan diatas, tampak sangat jelas bahwa masalah belajar (learning) adalah masalah yang paling sentral dan vital, (inti dan amat penting) dalam psikoogi pendidikan. Dari seluruh proses pendidikan, kegiatan belajar siswa merupakan kegiatan yang paling pokok. Hal ini bermakna bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak terpulang kepada proses belajar siswa baik ketika ia berada didalam kelas maupu diluar kelas. Selanjutnya, walaupun masalah belajar merupakan pokok bahasan sentral dan vital, tidak berarti masalah-masalah lain tidak perlu dibahas oleh psikologi pendidikan. Masalah belajar (teaching) dan proses belajar mengajar (teaching learning process) seperti penyusun tekankan sebelum ini, juga dibicarakan dengan porsi yang cukupbesar dan luas dalam psikologi pendidikan. Betapa pentingnya masalah proses belajar mengajar tersebut, terbukti dengan banyaknya penelitian yang dilakukan dan buku-buku psikologi pendidikan yang khusus membahas masalah interaksi instruksional (hubungan bersifat pengajaran antara guru dan siswa).

D.                 Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses Pendidikan

Psikologi pendidikan merupakan cabang psikologi yang khusus diaplikasikan dalam bidang pendidikan yaitu mempelajari perilaku individu dalam situasi pendidikan. Psikologi pendidikan memberikan konstribusi penting dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh pendidik dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Selain itu, juga memberikan bimbingan tentang cara-cara merumuskan tujuan pembelajaran. Dalam proses pendidikan, pencapaian tujuan pendidikan merupakan tanggung jawab yang harus dipikul bersama antara guru, siswa dan pihak lainnya. Peranan guru sangat penting dalam proses pendidikan. Dalam situasi pendidikan, guru berperan sebagai penyampai, penerjemah, pelestari, dan pengembang ilmu pengetahuan dan sistem nilai. Secara operasional dalam proses belajar mengajar, guru berperan sebagai perencana, pelaksana, penilai dan pembimbing siswa.
Atas dasar itu, maka landasan profesi yang pertama bagi seorang guru adalah:
1.                  Memahami siswa dengan segala karakteristiknya.
2.                  Memahami diri pribadi atas segala kemampuan dan kelemahannya.
3.                  Memahami situasi atau proses belajar mengajar yang akan dihadapinya.
Dengan mempelajari psikologi pendidikan, para guru diharapkan memperoleh:
1.                  Memahami kecerdasan, bakat, minat, sikap, kebiasaan, kepribadian, kebutuhan dan permasalahan yang dihadapinya.
2.                  Memahamid diri sendiri baik yang berhubungan dengan kemampuan dan kelemahan-kelemahannya.
3.                  Mengetahui strategi yang efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar serta mengarah kepada tujuan pendidikan pada umumnya.
4.                  Memiliki keterampilan dalam menilai keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukannya.
5.                  Memiliki keterampilan dalam mengambil keputusan yang dapat dilakukan berkenaan dengan perbaikan proses belajar mengajar, penggunaan data tentang siswa dalam membimbing mereka kearah perkembangan yang optimal, baik segi pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dianutnya.














BAB III
PENUTUP
A.                 Kesimpulan

Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana cara mengetahui atau memahami karakteristik perilaku individu dalam berinteraksi dalam lingkungannya. Dengan kata lain psikologi merupakan ilmu yang mempelajari manivestasi manusia (jiwa).
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa untuk memanusiakan manusia agar menjadi manusia yang ideal. Dengan kata lain pendidikan merupakan suatu pembimbingan yang dilakukan oleh orang dewasa terhadap anak (yang dianggap belum dewasa) untuk mencapai tingkat kedewasaan. Dalam Undang-Udang system pendidikan nasional no. 2 tahun 1989, pasal 1 dikemukakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan/atau latihan bagi peranannya dimasa yang akan datang”.
Melalui usaha pendidikan, diasumsikan bahwa pengetahuan, keterampilan, serta sikap dan nilai-nilai kehidupan yang dianut individu akan lebih tepat dan lebih baik sesuai dengan norma-norma yang berlaku didalam lingkungannya. Ini berarti bahwa pendidikan hendaknya melalui proses normative (berdasarkan aturan dan tata cara) dan humanisasi (memperhatikan sifat-sifat manusia secara kodrati sehingga kita memiliki kesimpulan bahwa yang kita didik adalah manusia dengan segala karakteristiknya berbeda dengan makhluk lainnya).
Pada dasarnya ilmu psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin psikologi yang khusus mempelajari, meneliti dan membahas selruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu, meliputi tingkah laku belajar (oleh siswa), tingkah laku mengajar (oleh guru), dan tingkah laku belajar mengajar (oleh guru dan siswa yang saling berinteraksi).
Objek kajian psikologi pendidikan tanpa mengabaikan persoalan psikologi guru terletak pada peserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus diperuntukkan kepada peserta didik. Oleh karena itu objek kajian psikologi pendidikan, selain teori-teori psikologi pendidikan sebagai ilmu, tetapi lebih condong pada aspek psikologis peserta didik, khususnya ketika mereka terlibat dalam proses pembelajaran.
Sebagai calon pendidik, sebaiknya banyak mencari pengetahuan dan pemahaman tentang makna psikologi pendidikan dan memahami point-point penting yang berkaitan dengan psikologi pendidikan, sehinnga tujuan pendidikan dapat tercapai dengan baik.
B.                 Saran
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA


http://adinnagrak.blogspot.com/2013/11/makalah-peranan-psikologi-dalam_30.html?m=1
Agus Sujanto. 2001. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003
Ngalim Purwanto. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
M. Dalyono. 2010. Psikologi Pendidikan, et.VI. Jakarta: Rineka Cipta
Purwanto Ngalim. 1995. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Remaja Rosdakarya Offset: Bandung
Suherman Uman. 2000. Memahami Karakteristik Individu. UPI Press: Bandung




DAFTAR ISI


Kata Pengantar…………………………………………………………………………………..i
Daftar Isi…………………………………………………………………………………..ii
BAB I
Pendahuluan
1.            Latar Belakang Masalah……………………………………………………..…   1
2.            Rumusan Masalah……………………………………………………………...  .1
3.            Tujuan…………………………………………………………………...……… 1
BAB II
Pembahasan
1.            Pengertian…………………………………………………………………….  ...2
2.            Peranan Pendidikan bagi Manusia………………………………………………...3
3.            Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan………………….................................……  4
4.            Kedudukan Psikologi Pendidikan dalam Proses Pendidikan..................................   5
BAB III
Penutup
1.            Kesimpulan……………………………………………………….…………..….. 7
2.            Saran………………………………………………………………….………..… 7
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………8
 

No comments:

Post a Comment